Selasa, 01 Maret 2011

LED (Light Emiting Diode)


Siapa yang tidak tahu tentang lampu LED (Light Emiting Diode)? Bermacam bentuk dan warna dapat kita jumpai lampu kecil ini. Dari yang menyala redup sampai yang terang dan banyak digunakan dalam berbagai produk lampu senter. Penggunaan arus yang kecil menyebabkan lampu ini efektif dalam penghematan battery.

Perlu diketahui bahwa LED membutuhkan arus yang terbatas, tidak bisa sembarang pasang. Misalnya mencoba menyalakan led dengan menggunakan aki mobil yang 12 volt secara langsung, pasti akan terbakar. Lalu bagaimana caranya agar tidak mudah terbakar? Menambahkan sebuah resistor yang sederhana adalah cara termudah untuk membatasi arus. Agar LED dapat digunakan dengan baik, menentukan nilai tegangan dan arus yang diinginkan mutlak sangat diperlukan.

Yang harus dipahami pertama kali adalah bahwa LED adalah sebuah dioda, yang berarti ada polarisasinya dimana arus mengalir dari Anoda (kutub positif) ke Katoda (kutub negatif). Biasanya kutub positip bisa dilihat dari kawat yang panjang, sedangkan yang pendek adalah kutub negatip.

Perbedaan potensial antara warna LED

Infra merah 1,6 Volt
Merah 1,8 Volt – 2,1 Volt
Orange 2,2 Volt
Kuning 4,4 Volt
Hijau 2,6 Volt
Biru 3,0 Volt – 3,5 Volt
Putih 3,0 Volt – 3,5 Volt
Ungu 3,5 Volt

LED dapat dioperasikan di hampir semua tegangan sepanjang mereka digunakan dengan resistor pembatas yang tepat. Kebanyakan LED membutuhkan tegangan bias maju sekitar 2 Volt dan mengkonsumsi arus sekitar 20mA. Menggunakan LED pada tegangan di atas 3 Volt tanpa resistor yang tepat akan menyebabkan LED mudah terbakar.

Jika Anda tidak tahu spesifikasi yang tepat untuk LED yang Anda gunakan, anda bisa menggunakan tegangan 2 Volt @ 20 mA atau sebuah battery 1,5 Volt sebagai titik awal untuk menghitung resistor yang dibutuhkan. LED dengan kecerahan yang lebih tinggi memerlukan tegangan dan arus yang lebih tinggi pula.

Bagimana jika kita akan merangkai beberapa buah LED, anda bisa merangkai LED secara seri dengan sebuah resitor untuk keseluruhan rangkaian. Menjumlahkan tegangan dari semua LED dalam rangkaian. Seharusnya tidak melebihi 80 persen dari tegangan suplai. Penghitungan resistansi tegangan mutlak diperlukan.





Sebagai contoh :

(Tegangan acuan - Tegangan drop) / Amps = Ohms

  • Tegangan acuan= 12 Volt
  • Tegangan Drop = 9.3 Volt (3.1 volt untuk LED warna biru)
  • Arus = 20 milliAmps
Jadi resistor yang dibutuhkan adalah :
 
(12 - 9.3) / (20 / 1000) = 135 ohms

0 komentar:

Posting Komentar